KUMANDABA

Tuesday, 27 January 2015

Tingkatan Iman

Jumat, 06 April 2012

TINGKATAN DAN JENIS IMAN



Saudaraku.... tingkatan dan jenis iman:
1. Iman taqlid
2. Iman ilmu
3. Iman `ayyan
4. Iman haq
5. Iman haqiqat
...
Iman Taqlid Dan Iman Ilmu


Iman orang yang bertaqlid atau iman turut-turutan atau iman ikut-ikutan, imannya adalah tepat yaitu dia percaya kepada Allah dan Rasul tetapi kepercayaannya tanpa dalil, tanpa keterangan dan tanpa ilmu pengetahuan.Orang begini tidak kuat dan tidak teguh imannya, Imannya mudah goyang dan goncang.


Begitu juga iman ahli ilmu. Imannya tepat. Tetapi walaupun keyakinannya kepada Allah dan Rasul dapat disokong dengan dalil-dalil, keterangan dan hujah-hujah namun iman peringkat ini baru sekadar sah, Jiwanya belum kuat sedangkan kekuatan seseorang itu adalah pada jiwanya. Iman seperti ini belum sanggup melawan syaitan dan hawa nafsu. Kerana itu orang yang peringkat imannya di tahap ilmu akan melanggar perintah Allah dalam KEADAAN SADAR. Orang yang mempunyai iman ilmu hanya pandai berkata-kata kerana dia ada ilmu tetapi tidak dapat mengatakan kata-katanya. Mereka dalam golongan ini akan menjadi mukmin `asi (durhaka) atau mukmin yang fasik atau mukmin yang berpura-pura.


Orang mukmin seperti ini setakat boleh mengucap dua kalimah syahadah dengan lidahnya dan akalnya percaya adanya Allah Taala dengan segala sifat-sifat yang wajib bagi-Nya. Tetapi dia belum dapat menanam kekuatan iman di dalam hatinya. Hatinya belum merasai yang Allah sentiasa melihat dan memerhatikan tingkah laku dan gerak-geriknya. Mukmin seperti ini, walaupun ilmunya tinggi melangit dan di dadanya penuh Al Quran dan Hadis, namun nafsunya masih besar, Sifat-sifat mazmumah seperti riyak, ujub, hasad, sombong, pendendam, bakhil, gila puji, gila pangkat dan lain-lain masih banyak bersarang di dalam hatinya dan syaitan pula sentiasa menggodanya.


Orang-orang mukmin seperti ini tidak sanggup menghadapi ujian-ujian hidup sama ada yang berbentuk kesenangan maupun yang berbentuk kesusahan, Artinya, kalau dia berhadapan dengan kesenangan, dia akan lupa dirinya dan akan terus terjebak ke dalam perangkap nafsu dan syaitan. Manakala kalau dia berhadapan dengan kesusahan pula, dia akan cemas dan akan hilang daya pertimbangan, Dia akan bertindak di luar kehendak dan batas syariat.


Iman yang sejati itu, dari mana akan lahir taqwa, setidak-tidaknya adalah peringkat iman `ayyan yaitu iman orang yang cukup yakin dengan Allah dan Rasul, lengkap dengan pengertian dan fahamannya serta diikuti dengan tindak-tanduk dan perbuatan.


Orang yang beriman taqlid perlu meningkatkan imannya ke peringkat iman ilmu dengan cara belajar dan menambah ilmu. Orang yang beriman ilmu pula perlu meningkatkan imannya ke peringkat iman `ayyan dengan cara mengamalkan ilmu-ilmu yang diketahuinya dengan faham dan khusyuk.


Iman `Ayyan


Ini iman orang yang soleh atau iman ashabul yamin atau iman golongan abrar yaitu orang yang sentiasa sadar bahwa Allah Taala sentiasa mengawasi dirinya. Dengan kata-kata lain, orang yang memiliki iman `ayyan hatinya sentiasa dapat merasakan kehebatan Allah. Dia ada hubungan hati dengan Allah. Kalau ada pun lupa dan lalainya kepada Allah, hanya terlalu kecil dan sedikit. Karena itu, orang yang memiliki iman `ayyan ini adalah orang yang sentiasa takut kepada Allah dan kuat sekali penyerahan dirinya kepada Allah. Kalau iman ilmu, keyakinan cuma bertempat di fikiran, tetapi iman `ayyan, keyakinan bertempat di hati.


Ini digambarkan dalam sepotong ayat Al Quran:
“ Alllazina yazkurunallaha qiyaman waqu`udan wa`ala junubihim wayatafakkaruna fikhalqis samawati wal ardhi rabbana makhalaqtana haza batila.“


Maksudnya:
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. “ (Ali Imran:191)


Iman `ayyan mampu memacu umat ini menjadi umat yang gigih dalam memikul beban perintah Allah SWT. Iman `ayyan juga merupakan benteng yang kukuh yang melindungi umat dari terjebak dan terjerumus kepada berbagai anasir negatif, kemungkaran dan kemaksiatan. Iman `ayyan menjadikan seseorang itu memiliki kekuatan jiwa, gigih, kuat cita-cita, tahan diuji dan sanggup berkorban. Oleh kerana orang mukmin yang sejati itu, perasaan bertauhid menghayati jiwanya, maka dia sentiasa takut dengan Allah malah rasa takutkan Allah itu bergelora di hatinya. Orang seperti ini sajalah yang boleh tunduk kepada syariat Allah Taala.


Firman Allah SWT:
“Innamal mukminu nallazina iza zukirallahu wajilat qulubuhum waiza tuliat `alaihim ayatuhu zadathum imanan wa`ala rabbihim yatawak kalun.“


Maksudnya:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (Al Anfal:2)


Sikap orang mukmin yang sejati itu, apabila Allah Taala mendatangkan hukum hakam dan peraturan hidup, dia tidak memilih mana yang sesuai mengikut kehendak nafsunya dan menolak mana yang bertentangan dengan kehendak nafsunya. Orang mukmin yang sejati tidak menyoal dan mempertikaikan hukum Allah dan bersikap lurus dalam melaksanakan hukum Allah atau dalam meninggalkan larangan-Nya walau pun apa yang terjadi. Dia akan terus melaksanakan perintah Allah tanpa ragu oleh karena jiwa tauhidnya berakar umbi di dalam hati. Dia patuh dan akan memberikan perhatian yang sepenuhnya terhadap segala perintah Allah.


Firman Allah Taala:
“Innama kana qaulal mukminina iza du`u ilallahi warasulihi liyahkuma bainahum `ayyaqulu sami`na waata`na.“


Maksudnya:
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin bila dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar menghukum di antara mereka, mereka ucapkan,“kami dengar dan kami patuh“. ( An Nur:51 )


Berbeda dengan orang yang tidak takut dengan Allah, dia akan memilih-milih hukum Allah dalam perlaksanaannya. Dia akan mengamalkan sesetengahnya dan meninggalkan sesetengahnya pula. Inilah sikap orang yang bukan mukmin sejati. Dia Allah golongkan ke dalam golongan orang yang sesat akibat dari sikapnya yang memilih-milih itu.


Firman Allah SWT:
“Wamakana limukminin wala mukminatin iza qadhallahu warasuluhu amran `aiyakuna lahumul khiyaratu min amrihim. Wamayya` sillaha warasulahu faqad dhalla dhalalam mubina.“


Maksudnya:
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (Al Ahzab: 36)


Iman Haq Dan Iman Haqiqat


Iman yang paling baik ialah iman haq dan iman haqiqat. Ini merupakan puncak iman yaitu iman bagi orang-orang yang hampir dengan Allah atau apa yang dinamakan sebagai golongan muqarrabin . Ia bukan lagi setakat iman sejati tetapi adalah iman yang sebenar dan iman yang sempurna. Orang yang memiliki iman haq dan haqiqat adalah orang yang sangat bertaqwa dan kuat penyerahan dirinya kepada Allah.


Wallahua'lam.
http://bimara.blogspot.com/2012/04/tingkatan-dan-jenis-iman.html


Sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an dan al-hadits bahwa iman seseorang itu terkadang mengurang dan terkadang bertambah, dalam hal ini para ulama mengevaluasikan iman tersebut dengan lima tingkatan sebagai berikut :
Iman Taqlid, yaitu imannya orang yang tidak beralasan, tidak mempunyai dalil/argumentasi, imannya hanya mengikuti orang lain namun hatinya yakin dan Jazim iman kepada adanya Allah SWT.
Dalam menghukumi orang yang iman Taqlid (Mukmin Muqollid) para ‘Ulama berpendapat :
Al-‘Asy’ary, Abi Bakrin Bakilani, Imam Malik dan Imam Haromain, berpendapat bahwa Iman Taqlid hukumnya adalah Sah, hanya orangnya berdosa mengikuti orang lain tanpa dalil.
Ibnu ‘Aroby dan Imam Sanusi, Iman Taqlid tidak Sah, tetapi didalam kitab Kubro, Imam Sanusi mencabut lagi pendapat tersebut.
Imam Dasuqi, Ian Taqlid Sah, hanya berdosa bagi orang yang mampu berpikir. Pendapat ini berdasarkan firman Allah SWT. Dalam surat 2. Al-Baqoroh ayat 286 :
Artinya : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): “Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir.”
Sebagain ‘Ulama. Iman Taqlid Sah hukumnya dan tidak berdosa asalkan dalil-dalilnya bersumber dari al-Qur’an dan al-Hadits.
Sebagian ‘Ulama, Iman Taqlid Sah dan tidak berdosa baik bagi ahli berpikir maupun bagi awam, pendapat ini berdasarkan hadist Rasululloh SAW. Ketika menjawab pertanyaan dari orang Badewi : Ya Rasululloh, bagaimana caranya supaya dapat masuk sorga ?, Nabi menjawab : katakanlah olehmu !:
اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ
Sebagian Ulama, Iman Taqlid itu Sah bahkan kalau sudah beriman diharamkan untuk mencari dalil.
Dari seluruh pendapat para ‘Ulama tersebut tidak menyangkut masalah pokok (mu’takad).
Iman ‘Iyan, yaitu imanya seorang mukallaf yang telah mengetahui dalil yang benar namun belum menjiwai keimanannya, sehingga Ahli Tashowuf memberi titel Mahjubun.
Iman Abiddin, yaitu imannya seseorang yang disertai Ma’rifat dan Tashdiq yang menjiwai sifat Sama’ Bashornya Allah SWT, sehingga jiwanya selalu merasa dilihat dan didengar oleh Allah SWT. Dan berdiam di Maqom Muroqobah.
Iman Haq, yaitu imannya orang yang mempunyai jiwa yang dalam, hatinya mampumenerobos ke Maqom Musyahadah, yang apabila melihat mahkluk, hatinya tidak pada yang dilihatnya melainkan ingat kepada yang menciptakannya, tingkatan iman ini disebut pula dengan Iman Haqqul Yaqin, yang kontaknya dengan sifat Qudrot Alloh SWT.
Iman Haqiqat, yaitu imannya orang yang mempunyai jiwa yang teramat dalam, kema’rifatan yang luar biasa, sehingga hainya tidak ingat kepada makhluk, fana kepada Allah SWT. Serta selalu berdiam di Maqom Fana, keyakinan iman Haqiqat ini namanya ‘Ainal Yaqin, keadaannya majdud.
Iman Haqiqotul Haqiqat, yaitu imannya para Nabi dan Rasul, dalma hal ini para ‘Ulama tidak memberikan ta’rif.

http://pepitasngo.blogspot.com/2013/03/tingkatan-iman.html

Materi Kultum : 5 Tingkatan Iman Manusia
7/23/2013


Bagikan :
Share FB Tweet Share on G+ Submit to Digg
اإِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ
اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَام

Menurut keterangan nabi yang bersabda “ Perbaharuilah iman kalian dengan memperbanyak membaca kalimat Laa illaaha Illallah”
Mengapa Nabi memerintahkan kita untuk senantiasa memperbaharui iman kita. Karena iman itu suatu saat bertambah dan suatu saat berkurang

Dan menurut para Ulama bahwa iman di bagi menjadi 5 tingkatan, yaitu
a. tingkatan iman pertama disebut dengan ilathitsu, yaitu iman yang dimiliki oleh para malaikat, dimana tingkatan iman ini tidak pernah


berkurang dan tidak pula bertambah
b. tingkatan iman kedua disebut dengan iman ma’sum yaitu iman yang dimiliki oleh para Nabi dan Rosul Allah SWT. Dimana tingkatan iman ini tidak pernah berkurang dan selalu bertambah ketika wahyu datang kepadanya
c. tingkatan iman ketiga disebut dengan makbul yaitu iman yang dimiliki oleh muslim diman iman tingkatan ini selalu bertambah jika mengerjakan amal kebaikan dan akan berkurang jika melakukan maksiat
d. tingkatan iman yang keempat disebut iman maohuf yaitu iman yang dimiliki oleh ahli bid’ah, yaitu iman yang ditangguhkan dimana jika berhenti melakukan bid’ah maka iman akan diterima, diantaranya kaum rafidhoh, atau dukun, sihir, dan yang sejenisnya
e. tingkatan iman yang kelima disebut dengan iman mardud yaitu iman yang ditolak, dimana iman ini yang dimiliki oleh orang-orang musrik, murtad , munafik dan kafir dan sejenisnya.

Demikian tingkatan iman menurut para ulama, semoga kita, keluarga kita, orang tua kita, guru-guru kita, dan semua muslimin dan muslimat di muka bumi berada setidaknya pada tingkatan yang ketiga.

http://basicartikel.blogspot.com/2013/07/materi-kultum-5-tingkatan-iman-manusia.html

Tingkatan Iman menurut Para Ulama Sufi terutama Imam Al-Ghozali:
1. Imanun abidin: Imannya ahli ibadah, orang yang beribadah kepada Allah karena mengharap surga dan takut neraka. Ibarat seorang pekerja yang mau bekerja karena menginginkan upahnya dan tidak mau tahu tentang keadaan majikan atau tidak cinta terhadap majikan yang penting upah. Atau seperti seseorang yang mencintai kekasih karena kekayaannya, ia tidak cinta kepada kekasinya, yang ia cintai hanyalah kekayaanya. Tingkatan seperti ini masih rendah.
2. Imanun muhibbin: Imannya seorang yang beribadah karena rasa cinta kepada Allah. Ia rela melakukan apapun demi sang kekasihnya. Ibaratnya seorang Pemuda rela melakukan apa saja demi sang kekasihnya, tapi jika cintanya di tolak/mendapat cobaan maka sudah tidak cinta lagi.
3. Imanun Muklisin: imannya seorang yang ikhlas, tapi keiklasanya masih di aku, aku sudah beramal sekian banyak, sudah shodakhoh sekian banyak, dzikir sekian banyak, aku bisa sholat rajin. Aku-aku inilah yang menyebabkan/sumber kesombongan.
4. Imanun arifin: Imannya seorang yang ikhlas/seorang yang arif dan bijaksana, dalam beribadah tidak mengharapkan apa-apa, hanya mengharapkan Ridho dari Allah dan di dalam ikhlas itu tidak merasa ikhlas, karena ikhlasnya billah (yang menggerakkan Allah) “wamaa romaita idz romaita wa lakinnaallaha roma” dan “laa haula wala kuata ila billah”. Ini adalah tingkatan Iman yang sempurna istilahnya imanun Ma’rifat.

Menggapai Ma'rifat dan Mensucikan Hati Dengan Sholawat Wahidiyah https://www.facebook.com/permalink.php?id=322571771189545&story_fbid=373787036068018
Andyloe Wkl smga kita diberinya. lillahi ta ala. jgn d capur lg.
4 April 2013 pukul 7:29 · Suka · 1

Syahrul Firmansyah saya mau tanya ada orang kalau ibadah tapi kok inginya hal dunia ingin masuk syurga tetapi kok tidak atas perintah allah apakah itu Juga syirik mhon dijelaskan syirik sperti apakah diatas?
Wasalamuaalaikum wr.wb.
PECINTA SHOLAWAT WAHIDIYAH NGANJUK
4 April 2013 pukul 7:35 · Suka · 2

Burhan Al-farhan Pngrtian syirik,adIh mnyktukan aIIah,seorg yg ibdahx niat ikhIas krn aIIah SWT tnpa mnghrpkn imbIan{ingn surga,dII},jka msh mngaku/mrsa bsa ibadh,itu sja sdh syirik,apIgi org yg ibdahx bkn krn mnjInkn printh aIIah,dsmping ia dosa syirik,ibdahx jg td ikhIas
4 April 2013 pukul 8:09 · Suka · 2

Burhan Al-farhan ,bribadah tpi msh menghrpkan ganjaran,berarti ibadahx tdk ikhIas{indaI'Arifin},,nmun skIipun ibadahx sdh ikhIas tnpa mnghrpkan imbaIan apa",ttapi msh mngaku/mrsa dirix bsa ibdah,itu msh dosa syirik{syirik khofiy/samar},mudh"n qt dsImtkn dr smua itu,,Amin.
4 April 2013 pukul 8:21 · Suka · 5

Sofiyulloh Amin Assalamualaikum...izin share gus....maturnwon
4 April 2013 pukul 8:44 · Suka · 1

Mahmud Bin Abdul Assalaamu'alaikum,,bisa ga tulis distatus 7 tingkatan kepribadian org2 yg belajar ilmu ma'rifat?? Insya Allah mau saya bagikan diberanda,,Makasih sodaraku..
4 April 2013 pukul 9:23 · Suka · 1

Mike Lee Luis Ok
4 April 2013 pukul 9:39 · Suka

Tusiran Bekasi III @Syahrul Firmansyah: namanya syirik khofi/samar
4 April 2013 pukul 10:33 · Suka · 1

Syahrul Firmansyah iya,trima kasih
4 April 2013 pukul 11:09 · Suka · 2

Bima Nladoni assalamualaikum.kenapa pertanyaan si pesan anda belum anda jawab.saya anya ingin tau bahwa anda itu islam sjati................mohon pesannya dibalas/////////////////
4 April 2013 pukul 14:11 · Suka · 1

Eddy Sutrisno terima ksh informasinya, semoga jg manfaat bg pengamal yg lain, bhw malam ini mulai 40 an, (pengamal di sumedang) sekalian diucapkan slm ta'lim sdr ku.
4 April 2013 pukul 16:27 · Suka · 2

Yudhi Tan ibadah sesungguhnya adalah tdak pernah merasa.
kalau diri kta msh mempunyai sifat merasa.ibadah kita pun gugur.
kenali diri kta sendiri dulu,baru kta bsa mengenal allah. .
4 April 2013 pukul 18:21 · Suka · 1

Yudhi Tan inti ajaran islam adalah.
jika kita hidup, harus bsa menghidupkan.
marifat itu adalah melihat. lihatlah orang2 yg tdak mampu,hidupkanlah mereka. gelar atau makom blm tentu allah mengenal dngan diri kita.
...Lihat Selengkapnya
4 April 2013 pukul 18:26 · Suka · 1

Raden Batulawang Yaa sayyidii yaa rosuulalloh....

Selamat bermujahadaah......salam silaturrahim buat saudara semuanya ,,wassalamualaikum wrwb,,,
5 April 2013 pukul 17:48 · Suka

Hary Susanto YAA SAYYIDI YAA ROSUULALLOH mari intropeksi diri,berada di tingkatan iman yang mana diri kita ?
5 April 2013 pukul 18:41 · Suka

Ayaezi Isb liht & share dunia wajib tahuhttps://m.facebook.com/story.php?story_fbid=4070159452390&id=209061829129933&p=40&refid=52 wahai sodaraq para pengamal sholwat wahidiyah,dlm momen 40 an hr, mari kita jg doakan sodara" kta yg tertindas, dan smg Alloh menghancurkan kebhatilan zionis israel ini, "waquljaa alhaqquawazahaqol baathil innalbaathilakana zahuuqo"
5 April 2013 pukul 21:29 · Suka

Sukanto Cambar la haula wala quwwata illa billahil adzim..
13 Juli 2013 pukul 17:33 · Suka

Al Haqiir maaaf kalo ga salah ini tingkatan ikhlas
3 November 2013 pukul 21:30 · Suka

Al Haqiir maaaf kalo ga salah ini tingkatan ikhlas bukan tingkatan iman
3 November 2013 pukul 21:31 · Suka · 1

Riffiana Hendrisya Putri fafirruu Illah
6 Februari 2014 pukul 10:18 · Suka

Mas Zain As-Segaff amantu billahi
21 September 2014 pukul 10:31 · Suka

Sukma Wati Salam Kenal semuanya,salawat wahidiyah itu apa

No comments:

Post a Comment